رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau Engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah kami dari orang-orang yang rugi- al A'raf ayat 23.

Saturday, June 16, 2012

Sangkaan Allah...sangkaan kita..

Firman Allah dalam Surah al-Baqarah:
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada Ku. Hendaklah mereka memenuhi (perintah) Ku dan beriman kepada Ku, agar mereka memperoleh kebenaran."

Janji Allah pada hambaNya…pohonlah padaNya..pasti akan dikabulkan…Sebagaimana sangkaan kita padaNya…begitulah Dia akan membenarkan sangkaan kita padaNya…Allah berfirman dalam Hadith Qudsi:
“Aku bersama sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, Dan Aku akan selalu bersama hamba-Ku jika dia mengingati-Ku.Kalau dia mengingati-Ku didalam dirinya,Aku mengingatinya dalam diriku.Apabila dia mengingatiku di khalayak ramai, Aku mengingatinya di tengah khalayak yang lebih ramai lagi (para malaikat dan seluruh makhluk). Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya (lebih dekat lagi) sehasta.Apabila dia mendekati-Ku sehasta, Aku mendekatinya sedepa.Apabila dia mendekati-Ku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan setengah berlari” - Riwayat al-Bukhari.


Sangka kita..doa kita baik belaka…apa yang diminta itulah yang sebaiknya…Ada di antara doa yang Allah makbulkan sekelip mata…hingga terasa bagai di syurga…Ada juga yang terus dan terus berdoa..tidak putus pengharapannya…namun masih belum ada tanda pengabulan doanya..Ternyata rezeki manusia berbeza-beza…Allah menduga hanya mereka yang mampu menanggungnya..


Di sinilah letaknya peranannya ‘sangka-sangka’…yang dengannya mampu mengubah cara kita melihat dunia dan anugerah Yang Esa...Sangkaan kita..bila dipinta anugerah harta dan kesenangan..pasti dikurniakan Allah dengan emas dan wang berjuta…Dalam kejahilan menafsirkan nilai harta dan kesenangan..terlupa kita seketika…..harta dan kesenangan itu bukan hanya satu sifat dan bentuknya..Kesihatan, kebahagiaan, kasih sayang, dan ketenangan juga harta yang tidak ternilai harganya.. Ingin tahu nilainya kesihatan…tanyalah kepada yang menderita kesakitan…pasti tidak mampu diletakkan tanda harga untuk anugerah itu…Jika ingin tahu harganya kasih sayang…tanyalah pada yang terbiar sendirian..pasti tidak akan mampu juga mereka menafsirkan nilainya anugerah bahagia kurniaan Yang Esa…


Tidak kurang yang meminta anugerah cinta…Fitrah kita sebagai manusia..Ingin menyayangi,,dan ingin disayangi… Setiap Adam memerlukan isteri penyejuk mata..Hawa pula menamba suami penawar hati belahan jiwa..Itu fitrahnya..sebagaimana tertulis dalam takdir Adam dan Hawa….
Dalam doa manusia memohon..tidak sedikit Allah perkenankan....ada juga yang dibiarkanNya terus memohon dan memohon…Bukankah itu juga ujian keimanan?


Sangka kita cinta manusia penentu segala..dengan cinta akan ditemui bahagia..itu jua yang didambakan jiwa…Dalam keghairahan mencari cinta..terlupa kita seketika…cinta itu banyak bentuknya…Yang dipohon cuma cinta manusia yang pasti ada pasang surutnya..yang mungkin dianugerah cinta Yang Esa yang sudah pasti tidak ternilai harganya…Terlalu menyintai Dia pada sang hamba…hingga tidak diizinkan cinta itu dikongsi bersama manusia..Terlalu asyik percintaan sang hamba dengan Yang Esa..hingga cemburu Yang Kuasa jika ada manusia yang ingin mendampinginya...Alangkah indahnya...


Cinta ibubapa juga cinta…cinta itu juga tiada nilainya..Demi cinta si ibu sanggup bergadai nyawa...Wajarlah dikakinya kuncinya syurga..Melaluinya Allah kurniakan keredhaan..yang dengannya dijanjikan bahagia..jika tidak di dunia, pasti nanti akan ketemu jua janjinya Yang Esa..di alam yang pastinya tiada penghujungnya...Ternyata tiada manusia yang dibiarkan tanpa cinta…sama ada cinta manusia..atau cinta Yang Esa…Doa manusia terkabul pada hakikatnya...Cuma kita yang tidak mampu menanggapinya…


Dengan sangka kita kan bahagia…dengan sangka juga kita kan derita..Soalnya sangka yang mana pilihan kita..terserah kita menentukannya…tepuk dada..usah ditanya pada selera… tepuklah hati..pada iman kita bertanya…Moga di situ ada jawabnya...


Wallahua’lam..