رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau Engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah kami dari orang-orang yang rugi- al A'raf ayat 23.

Wednesday, March 10, 2010

renungan Hari kebangkitan kubur

semalam saya mendapat berita seorang sahabat sek rendah saya meninggalkan akibat kemalangan kereta..innalillahi wainna ilaihi raajiun.. kami sebaya.. baru 23 tahun.. kalau nak dibandingkan umur wanita boleh hidup antara 60-7o- tahun.. so ramai pasti mengira " saya muda la lg.. so, enjoooooooooooooy!!! huhuhu

tapi ajal maut itu tidak mengira umur.. tidak juga menunggu sehingga hidayah Allah datang tiba2 utk kita menginsafi segala dosa dan noda yng dilakukan saban waktu.. tidak menunggu sehingga amal setinggi gunung.. tp ajal itu telah ditetapkan Allah..

bila aku akan mati?

dimana aku akan mati?

bagaimana aku akan mati??

semoga matiku dalam husnul khatimah... ameeeen



Sebagai renungan buat kita semua disini akan menyebutkan suatu peristiwa penting yang berkaitan dengan hari kebangkitan dari kubur. Riwayat ini dikutip oleh Syeikh Ath-Thusi, dalam tafsirnya Majma’ul bayan, bersumber dari Barra’ bin Azib, ia berkata:

Pada suatu hari Mu’adz bin Jabal duduk di dekat Rasulullah saw di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Lalu Mu’adz berkata: Ya Rasulullah, apa yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: ” Suatu hari ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok” (An-Naba’: 18)


Rasulullah saw bersabda: Wahai Mu’adz, kamu menanyakan persoalan besar, kemudian beliau menangis, seraya bersabda: Hari itu adalah hari ummatku dikumpulkan dalam empat belas kelompok. Allah membeda-bedakan di antara kaum muslimin dan merubah bentuk mereka. Sebagian mereka berbentuk kera, sebagian berbentuk babi, sebagian mereka kakinya dibalik ke atas dan kepalanya ke bawah kemudian mereka ditarik, sebagian mereka buta, sebagian lagi bisu dan tuli tidak berakal, sebagian menggigit lidahnya sehingga mengalir nanah dari mulutnya, dipermainkan dan dilempari kotoran oleh semua penghuninya, sebagian mereka kaki dan tangannya puntung, sebagian mereka disalip di atas tiang dari nereka, sebagian mereka berbau busuk lebih dari bangkai, dan sebagian lagi mereka memakai jubah dari aspal yang melekat pada kulit mereka.

Mereka yang berbentuk kera adalah Qattat, pembuat berita bohong.
Mereka yang berbentuk babi adalah para pedagang barang yang haram.
Mereka yang dibalik kepalanya adalah para pemakan riba.
Mereka yang buta adalah para pelanggar hukum.
Mereka yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang bangga dengan amalnya.
Mereka yang menggigit lidahnya adalah para ulama dan hakim yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya.
Mereka yang puntung kaki dan tangannya adalah orang-orang yang menyakiti tetangganya.
Mereka yang disalib di atas tiang dari neraka adalah orang-orang yang suka mengadukan manusia pada penguasa.
Mereka yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang-orang yang mengikuti kemauan syahwat dan egonya, dan tidak mengeluarkan hak Allah dalam hartanya.


Adapun yang memakai jubah dari aspal adalah orang-orang ujub (bangga diri) dan sombong. (Tafsir Majma’ul bayan 5: 423-424)

Disarikan dari kitab Manâzilul âkhirah, syeikh Abbas Al-Qumi, penulis kitab Mafatihul Jinan)

No comments:

Post a Comment

^___^